undefined
image 2
image 3

image 4

METROPOP

BAGINYA, SURGA DI BAWAH TELAPAK KAKI ANJING

Ia berambut gondrong dan lengannya penuh tato. Orang-orang memanggilnya "Iblis". Tapi dialah malaikat yang menyelamatkan ratusan anjing telantar di Jakarta.

Foto: dok. Doni Herdaru Tona

Rabu, 24 Februari 2016

Doni “Iblis” nyaris menangis tengah malam itu. Di hadapannya, di dalam selokan yang kotor, ada seekor anjing mungil yang sekarat. Anjing itu masih bayi. Kedua kelopak matanya bahkan belum terbuka. Baru lahir, tapi dibuang oleh pemiliknya.

“Saat diangkat dari selokan, kondisinya lemah dan sekarat. Banyak belatung di telinganya,” cerita Doni Herdaru Tona, nama asli Doni saat ditemui detikX.

Walaupun hatinya sedih, Ketua Animal Defenders Indonesia itu lega. Perjalanan panjang yang ditempuhnya dari markas Animal Defenders Adoption Center di Tangerang, Banten, menuju Pulogebang, Bekasi, Jawa Barat, itu tidak sia-sia.

Doni Herdaru Tona bersama anjing yang diselamatkan.
Video: dok. Doni Herdaru

Doni memacu mobilnya ke Bekasi setelah seseorang meneleponnya dan mengabarkan ada anjing yang perlu ditolong. Animal Defenders Indonesia adalah organisasi penyayang binatang yang mengkhususkan diri menyelamatkan anjing dan kucing telantar di Jakarta. Organisasi ini bersiaga 24 jam. Karena itu, meski malam tersebut mengantuk, Doni segera menyalakan mobilnya dan bergegas mencari anjing malang tersebut.

Saya suka mengkritik segala hal, termasuk keimanan. Sampai sekarang saya dipanggil Iblis."

Setelah menolong bayi anjing itu, Doni menuju dokter hewan untuk memberinya perawatan. Saat kondisi tubuh si anjing kembali prima, Doni memberikan vaksin dan melakukan sterilisasi sebelum diadopsi pencinta anjing lain.

Doni kecil suka anjing. Ia sering memberi makan pada anjing ataupun kucing di jalan. Ia juga tidak tega melihat hewan-hewan itu sakit di jalan. “Pasti saya tolong, saya bawa pulang,” katanya.

Aksi Doni menolong hewan-hewan tidak lagi bisa dibendung setelah ia menghasilkan uang sendiri. Doni mendapatkan uang dari musik. Awalnya ia membentuk band Iblis. Nama band tersebut merujuk pada nama panggilan Doni sejak sekolah menengah atas. “Itu karena saya suka mengkritik segala hal, termasuk keimanan. Sampai sekarang saya dipanggil Iblis. Saya tidak keberatan, ha-ha-ha…,” katanya.

Foto: Agung Pambudhy/detikX

Foto: Agung Pambudhy/detikX

Kini Doni adalah vokalis grup metal Funeral Inception. Sebagai pencinta anjing, Doni kerap mendapat inspirasi dari binatang ini dalam menulis lagu. Salah satu lagu grup metal yang didirikan pada 2002 itu bahkan berjudul Surga di Bawah Telapak Kaki Anjing. Lagu tersebut merupakan kritik terhadap kondisi sosial, yakni ketika banyak orang yang bersikap sok suci, yang dengan gampang menganggap hina pihak lain.

Bagi Doni, mencapai sesuatu yang tinggi, seperti surga, tidak boleh melupakan hal-hal yang dianggap hina, misalnya anjing. Binatang ini memang  sering dianggap sebagai perlambang yang jelek, rendah, ataupun hina di masyarakat. Banyak hinaan dan makian memakai nama hewan ini.

“Ada yang menganggap saya menistakan hadis, tapi semua terbantahkan. Saya memberi penjelasan tentang lirik itu dengan menempatkan penafsiran orang yang alim, dan orang ini menyatakan lagu ini adalah pengingat agar kita on the track,” tutur Doni.

Sebagai pencinta musik cadas, penampilan Doni tentu saja juga khas anak metal. Ia berambut gondrong dengan lengan penuh tato. Dengan penampilan seperti itu, Doni sering dianggap preman sehingga diwaspadai oleh warga sekitar. Tidak jarang, saat hendak menolong anjing yang ditelantarkan, Doni malah dicurigai. Namun akhirnya orang-orang tahu dan hafal bahwa Doni adalah malaikat bagi anjing dan kucing telantar. Karena itu, ketika tetangga atau kenalan tahu ada kucing atau anjing telantar, mereka mengantarkannya ke rumah kontrakan Doni.

Foto: Agung Pambudhy/detikX

Pada 2011, Doni mendirikan Animal Defenders Indonesia. Semua personel Funeral Inception wajib menjadi anggotanya. Grup metal ini bagi Doni penting. Selain menghasilkan uang untuk membiayai penyelamatan anjing dan kucing, grup band ini bisa menjadi ajang kampanye untuk menolong anjing. “Lewat musik, biar menjangkau orang banyak,” kata Doni.

Berawal dari kontrakan rumah petak 3 X 4 meter, kini Animal Defenders Indonesia memiliki tiga tempat penampungan anjing telantar. Sekarang 120 anjing dan beberapa kucing ditampung di markas Doni dan kawan-kawan tersebut. 

Di Jakarta, ada sejumlah organisasi penyelamat anjing. Selain Animal Defenders Indonesia, ada Pejaten Shelter, yang dikelola Susan Somali. Susan adalah dokter spesialis patologi klinik yang juga wakil direktur sebuah rumah sakit di Bandung, Jawa Barat. Ia mendirikan Pejaten Shelter pada 2009. Kini, menurut Susan, Pejaten Shelter menampung 500 anjing telantar. “Anjing-anjing ini berasal dari laporan warga, kebanyakan diantar oleh pemiliknya,” kata Susan.

Susan Somali, pendiri Pejaten Shelter 
Foto: Agung Pambudhy/detikX

Bagi Susan, menolong anjing telantar merupakan panggilan jiwa. Untung, keluarganya juga pencinta anjing, sehingga memberi dukungan. Menolong anjing, menurut Susan, juga tidak kalah berartinya dengan menolong manusia. Menolong anjing telantar dan kemudian menampungnya di Pejaten Shelter efektif mencegah penyebaran rabies. Tapi bukan berarti aksi Susan tidak mendapat rintangan. Tak semua orang menganggap kegiatan Susan positif. Komplain dari tetangga selalu ada. Karena itu, Susan harus sering melobi tetangganya.

Menolong anjing pun sebenarnya tidak mudah. Anjing telantar umumnya tidak mau didekati dan takut pada manusia. Belum lagi jika anjing memberontak saat hendak diselamatkan. Tak jarang penolong justru digigit. Doni pernah mengalaminya. Anjing telantar biasanya dalam kondisi stres, sehingga perlu penanganan khusus. 

“Ketika anjing stres, jangan ditekan. Tapi kita mesti menyalurkan energi positif,” ujar Adhi Supriyadi dari Smart Dog Training. Anjing bisa dilatih agar patuh dan memberi manfaat bagi pemiliknya.

Supriyono dari Lovely Dog menambahkan, anjing harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang. “Kalau kita merawat dengan benar, mereka bisa memberikan timbal balik yang enggak kita sangka-sangka. Misalkan melindungi kita, memperingatkan kita kalau ada bahaya,” kata Supriyono. 


ANJING MAHAL PUN DITELANTARKAN

Tidak cuma anjing yang perlu dilatih. Pemiliknya juga harus dilatih agar punya komitmen dan tidak memanjakan anjing peliharaan.

Foto: Rengga Sancaya/detikX

Rabu, 24 Februari 2016

Ingin memelihara anjing? Berpikirlah panjang sebelum membeli atau mengadopsinya. Memelihara anjing membutuhkan komitmen yang kuat karena binatang ini hidup lama. Jangan sampai, karena Anda bosan, anjing ditelantarkan begitu saja.

Penelantaran anjing banyak terjadi di kota besar. Animal Defenders Indonesia menyelamatkan lebih dari 100 anjing yang ditelantarkan di Jakarta. Pejaten Shelter melakukan hal serupa. Anehnya, anjing yang telantar itu bukan cuma anjing kampung, tapi juga anjing ras yang dibeli dengan harga mahal.

Foto: Rengga Sancaya/detikX

Doni Herdaru Tona alias Doni “Iblis”, Ketua Animal Defenders Indonesia, mengungkapkan, tak jarang penelantaran anjing peliharaan terjadi karena sang pemilik bosan. Pemeliharaan anjing membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi bila si anjing sakit. Para pemilik yang tidak memiliki komitmen kuat memilih bersikap pragmatis dengan membuang anjing itu daripada repot. “Ada yang berlagak dititipkan di pet shop, berlagak (melakukan) grooming, tapi ditinggalin," cerita Doni.

“Penelantaran ini terjadi karena pemilik tidak punya komitmen. Alasannya mau ke luar kota, pindah kerja, atau hamil. Intinya, mereka cuma enggak mau repot lagi melihara," ujarnya.

Doni pernah menyelamatkan seekor anjing yang oleh pemiliknya tidak diberi makan dengan tujuan agar mati lemas. Ia juga menolong anjing ras Golden Retriever yang dibuang karena kakinya terpaksa dipotong akibat tertabrak mobil.

Foto: Rengga Sancaya/detikX

Supriyono, pelatih anjing dari Lovely Dog, memperingatkan, anjing bukan hiasan yang, setelah dibeli, bisa dibiarkan atau dicueki begitu saja. Pemilik anjing harus memberikan kasih sayang dan menyediakan waktu untuk anjingnya. Bila dicintai dengan benar, anjing akan memberikan banyak manfaat bagi pemiliknya. Dengan gonggongannya, anjing bisa memperingatkan sang pemilik bila ada bahaya.

Saya butuh anjing yang tahu di mana harus buang air yang tepat dan bisa hidup berdampingan dengan saya untuk 15 tahun ke depan."

Gina, pemilik dua anjing, Kinect (seekor ras Siberian Husky) dan Coco (anjing berjenis Golden Retriever), setuju anjing harus mendapat banyak perhatian, bahkan ia merasa perlu mengirim anjingnya ke tempat pelatihan. Kedua anjing itu dilatih dari umur 6 bulan. “Saya butuh anjing yang tahu di mana harus buang air yang tepat dan bisa hidup berdampingan dengan saya untuk 15 tahun ke depan,” ujar Gina.

Ya, agar bisa patuh kepada pemiliknya, anjing harus dilatih terlebih dulu. Melatih anjing sekarang tidak terlalu susah. Banyak tempat pelatihan anjing yang bisa dipilih. Di kota besar, banyak orang berprofesi sebagai pelatih anjing, seperti Supri dan Adhi Supriyadi dari Smart Dog Training.

Lovely Dog melatih anjing tentang kepatuhan dasar dan toilet training. Pelatihan kepatuhan dasar mengajari anjing duduk dalam posisi benar, diam, tiarap, mematuhi larangan serta panggilan untuk menghampiri, dan masih banyak lagi. Sedangkan toilet training mengajari anjing buang air kecil dan besar di tempat sewajarnya. 

Foto: Rengga Sancaya/detikX

Selama masa pelatihan, pemilik anjing juga wajib ikut dilatih. Si pemilik diajari cara menerapkan latihan dan kepatuhan pada anjing. Biasanya para pemilik anjing memanjakan anjing secara berlebihan, sehingga posisinya malah terbalik, pemilik patuh pada anjingnya. Tanpa keterlibatan pemilik, pelatihan terhadap anjing pun menjadi sia-sia. 

“Kesulitan lebih pada owner-nya. Kalau anjing, problemnya hanya umum. Mengajari owner untuk menyayangi anjing dengan disiplin, itu yang susah,” katanya.

Adhi Supriyadi menyatakan peran pemilik selayaknya adalah pemimpin bagi anjingnya. Namun bukan menjadi pemimpin dengan kekerasan, melainkan pemimpin yang mampu menghadapi anjing dengan tenang dan tegas. Adhi banyak mengajari pemilik anjing agar bisa tegas terhadap hewan kesayangannya.

Foto: Rengga Sancaya/detikX

“Pemilik diajari supaya bisa jadi leader bagi anjingnya. Kebanyakan kita, kalau anjing dilatih tapi agak bandel, enggak mau tegas. Kasihanlah kalau (anjing) ditegasin dibentak atau apa. Jadi anjing kan tahu kalau pemilik terlalu manjain. Saya harus mengubah supaya pemiliknya bisa mengatur anjing dengan lebih tegas,” kata Adhi.

Bila sudah patuh, anjing pun bisa diajari berbagai macam trik dan gerakan akrobatik. Triknya pun bermacam-macam, mulai menari, berhitung, berguling-guling, melompat hingga membuang sampah pada tempatnya.


Reporter: Melisa Mailoa
Penulis/Editor: Iin Yumiyanti

Rubrik Metropop mengupas kehidupan sosial, seni, dan budaya masyarakat perkotaan.