INTERMESO

OPERASI MEMANJANGKAN KAKI DI INDIA

Tinggi Itu Sakit

"Sebagian dokter melakukan operasi hanya setelah magang dua bulan kepada dokter lain."

Foto: 500px

Rabu, 25 Mei 2016

Kata sebagian orang, menjadi perempuan cantik itu berarti siap-siap untuk menderita sakit. Di India, menjadi tinggi juga sama artinya dengan kesiapan menanggung sakit, bahkan kadang-kadang risiko kematian.

Siapa yang tak ingin punya tubuh tinggi menjulang seperti perempuan-perempuan, juga model laki-laki, di majalah? Rohan Gupta, 21 tahun, punya tinggi badan 1,62 meter. Pemuda dari Kota Lucknow, Negara Bagian Uttar Pradesh, India, itu selalu merasa tubuhnya kelewat pendek untuk ukuran laki-laki. Punya tubuh pendek, kepercayaan dirinya pun ikut mengkerut.

Supaya kepercayaan diri tambah tinggi, dia ingin tubuhnya bertambah tinggi. Pada umur 21 tahun, terang tak mungkin berharap tubuhnya melar secara alamiah. Demi punya tubuh tinggi, Rohan tak sayang merogoh duit hingga 600 ribu rupee atau Rp 120 juta dan menanggung sakit selama empat bulan.

Beberapa bulan lalu, dokter mengoperasi tulang kaki Rohan dan memasang besi penahan untuk memanjangkan tungkainya. Selama empat bulan, dia harus menahan sakit tak terkira dan terkapar di kasur. Hasil dari operasi kaki itu, tinggi badannya akan bertambah 8 sentimeter.

Operasi menambah tinggi badan di India
Foto: Guardian

"Semua hal itu layak dilakukan," kata Rohan kepada Hindustan Times. Dia tak sabar menunggu hingga kedua tulang kakinya yang dioperasi tumbuh, menyambung, dan bisa berjalan. "Saat aku berdiri empat bulan nanti, aku akan seperti ada di surga.... Dulu adikku lebih tinggi, tapi sekarang tidak lagi. Aku tak sabar melihat bagaimana reaksinya.”

Percaya kepadaku, operasi seperti ini memang perlu...."

Dr Ahmad Sarin membuka klinik meninggikan badan di New Delhi lima tahun lalu. Sudah lebih dari 300 pasien yang dia tangani. Kini klinik Dokter Sarin tak pernah sepi. "Aku menerima 20 kali telepon setiap hari. Mereka selalu mengatakan, ‘Aku ingin bertambah tinggi,’” kata Dokter Sarin kepada Guardian beberapa pekan lalu. Dulu sebagian besar pasien Dokter Sarin datang dari luar negeri. Tapi sekarang anak-anak muda India-lah yang paling bersemangat menambah tinggi badan lewat operasi.

Ada rupa-rupa alasan mengapa orang-orang ini nekat menanggung sakit "hanya" demi tambahan beberapa sentimeter. "Percaya kepadaku, operasi seperti ini memang perlu.... Punya tubuh pendek bukan cuma akan jadi hambatan dalam bersosialisasi, tapi juga mempengaruhi promosi dalam pekerjaan," ujar seorang pemuda.

Operasi memanjangkan kaki sebenarnya bukan barang benar-benar anyar. Pada 1951, Gavriil Ilizarov, dokter bedah tulang di Rumah Sakit Kurgan, Siberia—saat itu masih bagian dari Uni Soviet—menemukan teknik untuk memperbaiki struktur tulang kaki yang bermasalah. Dokter Gavriil tak pernah membayangkan metode menumbuhkan tulang kaki itu akan dipakai anak-anak muda yang tak punya masalah kesehatan untuk meninggikan badan.

Saat mulai membuka klinik, Dokter Ahmad Sarin juga sempat "berperang" melawan hati nuraninya. "Aku bertanya-tanya, apakah yang aku kerjakan ini benar.... Tapi, setelah menyaksikan bagaimana kepercayaan diri pasien-pasienku makin besar, aku memutuskan jalan terus," kata Dokter Sarin. Dia mengklaim sering menolak pasien yang dianggapnya tak perlu menjalani operasi tinggi badan. "Operasi ini mestinya jalan terakhir. Dua kali aku terpaksa memanggil polisi untuk mengusir pasien.”

Pasien menjalani operasi menambah tinggi badan di India.
Foto: Getty Images


Sebulan lalu, Konsil Medis Negara Bagian Telangana memanggil dokter bedah tulang Chandra Bhushan dari Rumah Sakit Global setelah dia mengoperasi seorang pasien berumur 23 tahun. Menurut Konsil Medis, Nikhil Reddy punya tinggi badan 1,7 meter, tak lebih pendek dari rata-rata laki-laki India. Dus, tak ada alasan darurat medis untuk operasi memelarkan kaki.

Alih-alih siap menyambut hidup baru dengan badan lebih tinggi, dua minggu setelah operasi, Nikhil malah menyumpahi dokter yang membedah kakinya. "Aku merasa dicurangi. Mereka tak menjelaskan soal efek setelah operasi pembedahan," kata Nikhil kepada Times of India. Pihak rumah sakit, menurut Nikhil menjanjikan dia bisa sudah bisa berjalan dengan tongkat dua hari seusai operasi. "Mereka mengatakan rasa sakitnya masih bisa ditahan.”

Bukan cuma rasa sakit luar biasa itu yang tak kunjung pergi, bahkan dua minggu setelah operasi, untuk duduk dan berdiri saja Nikhil tak sanggup. Padahal dia hanya cuti dari kantor selama sebulan untuk keperluan operasi tersebut. Melihat kondisinya, Nikhil meramal dia baru bisa berjalan tanpa tongkat sepuluh bulan lagi.

Nikhil Reddy, pasien operasi menambah tinggi badan di Negara Bagian Telangana, India
Foto: India Express

Praktek operasi memelarkan kaki di India seperti rimba belantara. Belum ada aturan dan masih sangat sedikit dokter yang benar-benar punya kemampuan untuk mengerjakan operasi. "Tak ada sekolahnya, tak ada pelatihannya," kata Dokter Sarin. Padahal, menurut dia, operasi memanjangkan kaki merupakan salah satu operasi bedah kosmetik paling sulit. "Sebagian dokter melakukan operasi hanya setelah magang dua bulan kepada dokter lain. Bisa jadi dokter senior itu juga hanya bermodal belajar dari coba-coba.”

Komal, bukan nama sebenarnya, tak jeri kendati ada sejumlah cerita buruk soal operasi memanjangkan kaki. Gadis 24 tahun dari Kota Kota, bagian barat India, pergi jauh ke Delhi setahun lalu demi 8 sentimeter tambahan tinggi badan. Tinggi badan gadis itu memang hanya 1,37 meter, di bawah rata-rata tinggi perempuan India.

"Orang-orang sering meledek. Aku juga sulit mendapatkan pekerjaan," katanya. Kini Komal makin percaya diri dengan tubuh barunya. "Sekarang giliran adikku yang menjalani operasi.”


Penulis/Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Fuad Hasim

Rubrik Intermeso mengupas sosok atau peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.